Minggu, 10 Agustus 2014

16 jenis burung hantu yang ada di Indonesia

Burung hantu merupakan burung pemangsa yang aktif berburu dimalam hari. Namun tahukah anda kalau ternyata ada sekitar 222 jenis burung hantu yang hidup di dunia ini??? Apa saja jenis-jenis burung hantu tersebut??? Berikut adalah 14 jenis burung hantu yang hidup di Indonesia versiburungue :

Foto burung hantu Tito alba
Dikenal juga dengan nama Burung hantu Tito, atau Serak Jawa atau Barn Owl. Jenis burung hantu ini bertubuh besar dengan tubuh bagian atas berwarna kuning tua kecokelatan dengan bercak halus, sedangkan bagian bawah berwarna putih dengan bintik hitam. Tingginya mungkin sekitar 34 cm. Ciri-ciri burung hantu Tito adalah memiliki wajah yang berwarna putih yang berbentuk seperti hati.  
Habitat burung hantu tito alba ini adalah daerah berpohon di tepi hutan, perkebuann, hingga taman kota dengan ketinggian mencapai 1.600 m di atas permukaan laut. Burung hantu jenis ini dapat ditemukan di seluruh benua, kecuali Antartika.

Foto burung hantu wowo-wiwi
Dikenal juga dengan nama Serak Bukit atau Oriental Bay Owl, dan memiliki nama latin Phodilus badius. Burung hantu jenis ini memiliki wajah khas yang bisa dibilang mirip ular sendok. Tingginya sekitar 27 cm. Daerah penyebarannya adalah wilayah Asia Tenggara.

Foto Burung Hantu Celepuk Merah
Dikenal juga dengan nama Reddish scops-owl serta memiliki nama latinOtus rufescens. Ukuran tubuh mereka sangat kecil, tingginya hanya sekitar 15-18 cm. Habitat celepuk merah adalah daerah dataran rendah dengan banyak pepohonan, perbukitan, serta hutan primer dan sekunder. Secara umum, habitat mereka berada pada dataran rendah, tetapi ada juga yang hidup di daerah dengan ketinggian mencapai 1.350 m di atas permukaan laut. Daerah penyebaran celepuk merah antara lain Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Semenanjung Thailand, dan Semenanjung Malaysia.

4. Celepuk Gunung         
Foto burung hantu celepuk gunung
Dikenal juga dengan nama Javan Scops Own dan memiliki nama latin Otus angelinae. Burung hantu berukuran kecil ini (tingginya sekitar 20 cm) merupakan spesies burung hantu langka yang hanya dapat ditemukan di Indonesia. Selain itu, burung hantu ini juga tidak memiliki sub-spesies.

5. Celepuk
foto-clepuk
Dikenal juga dengan nama Indian Scops Owl dan memiliki nama latin Otus bakkamoenaHabitat clepuk adalah di dalam hutan dan area yang banyak pohonnya. Meskipun ukuran tubuh mereka hanya sekitar 23 - 25 cm, tetapi mereka adalah salah satu yang terbesar dari spesies scops owl. Mereka adalah pemakan serangga dan merupakan binatang nokturnal. Karena kemampuan kamuflasenya yang cukup mumpuni, akan sangat sulit menemukan mereka di siang hari. Daerah penyebaran Indian Scops Owladalah bagian selatan Asia meliputi Bagian Timur dari Timur Tengah, anak benua India, hingga ke beberapa negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Foto burung hantu celepuk rajah
Burung hantu yang hanya berukuran sekitar 23 cm ini emiliki nama latin Otus brookei. Bisa dibilang burung hantu kecil ini merupakan yang paling tidak populer dibandingkan dengan jenis burung hantu lainnya di Indonesia. Karena memang hanya pernah ditemukan beberapa spesimen saja yang berasal dari daerah pegunungan di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa Timur.

Foto burung hantu hingkik
Memiliki nama lain Beluk Jampuk atau Barred Eagle Owl serta memiliki nama latin Bubo sumatranus. Sering juga disebut dengan nama Malay Eagle OwlHabitat hingkik adalah di hutan tropis dan subtropis di dataran rendah. Daerah penyebaran Hingkik antara lain di Pulau Keeling, Brunei, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Singapura, dan Thailand.

foto burung hantu bloketupu
Dikenal juga dengan nama Bubo Ketupu atau Ketupa Ketupu atau Beluk ketupa atau Buffy Fish Owl. Dikenal juga sebagai Malay Fish OwlHabitat Bloketupu adalah daerah hutan pegunungan tropis dan subtropis. Daerah penyebaran bloketupu ini antara lain di Brunei, Kamboja, India, Laos, Myanmar, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

9. Beluk watu Jawa
Foto burung hantu Beluk watu Jawa
Dikenal juga dengan nama Javan Owlet Glaucidium, serta memiliki nama latin Glaucidium castanopterum. Burung Hantu jenis ini adalah burung endemik Pulau Jawa dan Bali. Habitat beluk watu jawa adalah di kantung-kantung hutan di dataran rendah dan perbukitan. Namun mereka juga sering terlihat di pekarangan desa, hutan primer, dan hutan sekunder.

10. Punggok Cokelat
Foto Burung Hantu Pungok
Spesies burung hantu yang memiliki nama latin Ninox scutulata ini dikenal juga dengan nama Brown Hawk-Owl. Burung ini berukuran medium, dengan tinggi sekitar 32 cm. Habitat Punggok Cokelat antara lain di hutan dan daerah yang banyak pepohonan. Daerah penyebaran punggok cokelatmeliputi Asia Selatan mulai dari India dan Sri Lanka hingga bagian timur Indonesia dan China Selatan.

11. Seloputo
Foto Spotted Wood Owl
Burung yang dikenal juga dengan nama Spotted Wood Owl ini memiliki nama latin Strix seloputo. Termasuk kedalam spesies burung hantu yang berbadan besar. Tingginya sekitar 47 cm. Ada 3 sub-spesies dari Strix seloputo yaitu Strix seloputo seloputo (Myanmar dan Thailand Tengah hingga Singapura, serta Jambi (Sumatra) dan Jawa. Strix seloputo baweana(Endemik Pulau Bawean), dan Strix seloputo wiepkini (Pulau Calamian dan Palawan (Filipina)).

12. Kokok Beluk
Foto Burung Hantu Kokok Beluk
Burung hantu yang dikenal juga dengan nama Brown Wood Owl ini memiliki nama latin Strix leptogrammica. Mereka termasuk jenis burung hantu berbadan besar. Tubuhnya setinggi 45-47 cm. Burung hantu jenis ini hidup di wilayah Asia Selatan seperti Sri Lanka dan India hingga ke Timur sampai ke Indonesia dan China Selatan.

13. Beluk Telinga Pendek
Foto Beluk Telinga Pendek
Burung hantu yang dikenal juga dengan nama Short-eared Owl ini memiliki nama latin Asio flammeus. Jenis burung hantu ini memiliki setidaknyya 10 sub-spesies dan tersebar di seluruh benua kecuali Australia dan Antartika.

14. Celepuk Reban
Foto Celepuk Reban
Burung hantu kecil yang memiliki nama latin Otus lempiji ini memiliki banyak sekali nama panggilan. Nama umumnya adalah Celepuk, di Sunda disebut dengan beuek, sedangkan di Jawa Tengah disebut manuk kuwek, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Sunda Scops-Owl atau Collared Scops-Owl. Dulunya spesies ini dimasukkan dalam sub-spesies Otus bakkamoena, tetapi sekarang sudah tidak lagi. Daerah penyebaran burung celepuk reban ini adalah di Filipina, Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Bali.

15.Bubo Smateranus

Indonesia memiliki satu spesies dari genus burung hantu terbesar, yaitu Bubo sumatranus. Bubo sumatranus dari genus Bubo, family Strigidae, Ordo Strigiformes merupakan salah satu diantara burung hantu berukuran besar yang ada di dunia, masih berkerabat dengan Bubo bubo (burung hantunya Draco Malfoy kalo gak salah di film Harry Potter), juga masih berkerabat denganBubo scandiaca/Nyctea scandiaca (burung hantunya Harry Potter), dan burung ini merupakan burung hantu terbesar yang ada di Indonesia, ukuran dewasanya bisa mencapai kurang-lebih 45 centimeter. Ketika masih kecil, burung hantu ini memiliki bulu yang berwarna putih, layaknya Snowy owl (Bubo scandiaca), namun ketika mulai dewasa sampai dewasa, warna bulu berubah menjadi coklat kehitaman dengan ciri khas bulu "alis" yang panjang, beberapa juga menyebutnya seperti telinga, namun ini sama sekali tidak berfungsi seperti telinga sebagai alat pendengaran, tetapi bulu ini bisa juga menunjukkan "mood" dari burung hantu (Jemima.1998) layaknya seperti anjing, kucing atau kuda yang akan menghadapkan telinganya ke belakang ketika merasa takut atau terancam. Ciri lain dari burung hantu ini adalah iris matanya yang berwarna coklat tua, sehingga bola mata terlihat hitam seluruhnya, matanya yang berukuran besar serta ukuran pupil yang berdiameter lebar membantu burung ini ketika berburu di malam yang gelap, mata besar mereka memiliki tipe tubular serta memiliki sel-sel batang yang lebih berkembang daripada sel kerucut, mengingat fungsi dari sel-sel kerucut adalah untuk membantu melihat warna-warna pada keadaan banyak cahaya, sedangkan burung hantu ini berburu di malam yang gelap dengan cahaya yang sangat minimum, sehingga sel batang sangat membantu memanfaatkan cahaya yang sangat minim yang masuk ke mata. Selain itu, mata dari umumnya burung hantu memiliki posisi yang menghadap ke depan, ini memberikan fokus binokular yang baik layaknya manusia, serta didukung pula dengan "facial disc" atau bulu-bulu wajah yang menyerupai piringan, ini berfungsi seperti radar yang menangkap sinyal, dan sinyal itu berupa suara yang ditimbulkan dari mangsa. Suara yang datang akan lebih difokuskan oleh bulu-bulu di muka, kemudian diterima oleh lubang telinga. Perlu diketahui bahwa lubang telinga dari burung hantu memiliki posisi yang tidak sejajar (salah satu lebih tinggi), hal ini memberikan keuntungan bagi burung hantu, dimana suara yang datang memiliki waktu yang berbeda, dengan begitu burung hantu dapat mengetahui dengan tepat lokasi mangsanya.

Bubo sumatranus memiliki suara yang berbeda-beda, seperti ketika dalam kondisi biasa (bukan suara panggilan terhadap sesamanya) akan berbunyi "eeeaaaak" dengan nada yang lumayan tinggi, dan dalam periode waktu antara 30-40detik dari satu teriakan ke teriakan berikutnya. Berbeda halnya ketika burung ini mencapai dewasa kelamin dan pada saat musim kawin, Bubo sumatranus akan berbunyi seperti ayam yang sedang bertelur "kokokokok", sambil membuka sayapnya seperti posisi defensif. Dewasa kelamin dari Bubo sumatranus dimulai pada usia >2tahun, atau sekitar 3 tahun-an. Pada bulan-bulan tertentu jika burung ini telah mencapai dewasa kelaminnya, maka dia akan menunjukkan bunyi dan tingkahnya seperti yang telah disebutkan.
Bubo sumatranus tersebar mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali dan Malaysia, Brunei, Myanmar, Singapore, Thailand.

16.Buffy Fish Owl

Bagi Andapecinta Burung Hantu ini juga bisa menjadi pilihan Anda dirumah namanya Ketuapa Ketupu atau bahasa kerennya Buffy Fish Owl. Burung ini memiliki ukuran sekitar panjang 45 cm, berwarna coklat kekuningan dengan berkas telinga mencolok. Tubuh bagian atas coklat, bercoretan hitam, pinggiran kuning tua. Tubuh bagian bawah kuning merah bata dengan coretan hitam tebal. Mata berwarna kuning terang, paruh abu-abu, kaki kuning. Burung ini mempunyai  bulu yang sangat empuk, ekor pendek, kepala besar dan bulat. Matanya besar  mengarah ke depan. Paruhnya berkait dan cakarnya tajam. Burung hantu pada tengah malam tidak henti-hentinya mengeluarkan pekikan dari dalam liang, dan burung hantu mengeluarkan pekikan sambil terbang mengelilingi sarang.


Burung hantu mencari pakan pada malam hari. Selain itu juga harus mempertahankan wilayahnya dari serangan saingannya. Burung hantu tidak dapat memutar matanya sehingga harus memutar kepalanya jika ingin mengikuti gerakan suatu benda, membuat putaran 2700 bukan suatu masalah. Burung hantu berkomunikasi dengan mengeluarkan suaranya yang serak. Burung hantu gemar mandi dan berdiri diam lama di air.
Burung hantu betina bertelur berjumlah 1-14 butir, diletakkan di dalam liang sarangnya. Telur dierami oleh burung betina, sedangkan burung jantan mencari pakan untuk betina. Masa pengeraman 4-5 minggu.
Burung hantu di alamnya memangsa tikus kecil yang tinggal di tanah, reptil, binatang melata, katak, ikan, udang, cacing tanah, serangga besar. Di Kebun Binatang Gembira Loka Jawa Tengah burung hantu diberi pakan daging sapi sebanyak 2 ons. 
Burung hantu pada malam hari lebih menyukai daerah terbuka di luar hutan lahan berhutan, pekarangan, sawah atau pinggiran sungai. Tersebar di Asia Tenggara, Kalimantan, Sumatera, Nias, Jawa dan Bali.

2 komentar:

  1. bagus gan postingannya, tapi lebih bagus sumbernya dicantumin, itu yang Bubo sumatranus ngopy dari blog http://creitheowl.blogspot.com/, tapi sumbernya gak dicantumin, itu blog saya.

    BalasHapus
  2. gan burung celepuk saya kan bertelur tpi ngk ada jantanya itu gimana gan ???
    terus anaknya cacat apa ngak gan ...

    BalasHapus